Makalah Kecerdasan Buatan
Intellegent Computer Aided Instruction
Disusun oleh:
Dedi Sopian / 171021400153
Pedrinan Satriani / 161011400171
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA &
KOMPUTER
ERESHA
TANGERANG SELATAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi komputer yang pesat telah memacu munculnya berbagai aplikasi baru termasuk dibidang pendidikan.
CAI atau Computer Aided Instruction adalah salah satu revolusi dibidang pendidikan berbasis teknologi Multimedia. CIA diharapkan dapat dijadikan alternatif bagi pengebang sistem pendidikan yang lebih efektif dan efisien dengan biaya yang lebih rendah dimasa yang akan datang. Sejak awal ditemukannya teknologi komputer, para pendidik sudah meyakini bahwa komputer sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Keyakinin ini dibuktikan dengan berkembangnya produk produk teknologi komputer untuk bidang pendidikan. Pada tahap awal pengembangan materi ajar menggunakan pendekatan Computer Based Instrcution (CBI).
Tahapan belajar dipandu secara instruksional melalui program yang dirancang khusus pada media mainfram dengan menggunakan bahasa mesin, Dengan perkembangan teknologi komputer, CBI mulai dimanfaatkan pada mesin mesian mini komputer, workstation dan juga pc.
Pergeseran ini mengurangi biaya pengembangan materi ajar, pada tahap berikutnya sekitar tahun 1960-an dikembangkan pendekatan baru yang lebih menitik beratkan proses pembelajaran berbasis komputer yang berorientasi pada struktur informasi untuk merpresentasi cara belajar manusia. Pendekatan ini disebut Intekegent Tutoring System (ITS). Pendekatan ini ditahap awal tidak berkembang dengan baik karena beberapa sebab. Pertama, ilmu pengetahuan tentang kognisi manusia masih relatif belum matang sejalan dengan tahap awal ilmu komputer. Kedua, pemodelan yang kompleks dan sistem berbasis aturan ternyata membutuhkan computing power yang tinggi yang belum tersedia pada saat itu. Ketiga, pendekatan tersebut diatas berkembang sejalan dengan semakin matangnya teknologi komputasi.
Tahun 1980-an, teknologi CBI lebih menitikberatkna pada penyempurnaan instruksional komputer menjadi bentuk template yang menghindarkan perancang materi ajar dari kerumitan pemrograman komputer. Pendekatan ini menggabungkan isi dan kendali ke dalam bundel untuk memperoleh materi ajar yang diharapkan. sedangkan kelompok kedua terus mengembangkan pendekatan Intelegent Touring System (ITS) yang memisahkan materi ajar dengan kendalinya.
Konsep ini memungkinkan materi ajar dikomposisi secara fleksibel untuk mencapai sasaran belajar yang diharapkan.
Salah satu aspek yang memainkan peran penting dalan kesuksesan implementasi Computer Aided Instruction adalah tersedianya materi ajar elektronik yang dirancang sesuai dengan kebutuhan. Dengan tersedianya materi ajar tersebut pada berbagai topik dan juga tingkatan akan sangat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Bentuk bantuan tersebut dapat berupa penelususran topik dengan cepat, kelengkapan sumber belajar, penyimpanan yang kompak serta dapat memvisualisasikan penjelasan secara interkatif.
1.2. TUJUAN
1. Mengenal media pembelajaran lainnya yaitu kemampuan komputer untuk berinteraksi secara individu dengan pelajar B.
2. Menjadikan media pembelajaran yang efektif tidak adanya batas ruang dan waktu untuk belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Computer Aided Instruction
CAI dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Pada umumnya CAI merupakan segala kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer. Banyak pula penggunaan terminologi yang memiliki arti hampir sama dengan CAI.
Web based learning, online learning, computer based training/learning, distance learning, e-learning dan lain sebagainya merupakan terminolgi yang sering digunakan untuk menggunakan CAI. Terminologi CAI sendiri dapat mengacu pada semua kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi.
2.2 Ciri Sistem Computer Aided Instruction
Adapun
ciri-ciri sistem CAI, yaitu:
a. Pelajar dapat ,emgakses materi ajar : (i) Tanpa dibatasi waktu. (ii) Tanpa dibatasi ruang dan tempat.
b. Dukungan komunikasi:
(i) Sinkron. (ii) Asinkron. (iii) Dapat direkam.
c. Jenis materi ajar: (i)
Multimedia (teks, gambar, audio, video, dan animasi).
d. Paradigma pendidikan “learning-oriented”:
(i) Asumsi: setiap pelajar ingin belajar dengan sebaik-baiknya. (ii) Pelajar
akan secara aktif terlibat dalam membangun pengetahuannya dan mengaitkannya
dengan apa-apa yang telah diketahuinya atau dialaminya.
2.3. Strategi Computer Aided Instruction
Banyak kasus kegagalan menerapkan CAI yang
terjadi di organisasi seluruh dunia karena organisasi tersebut tidak mempersiapkan
strategi penerapan CAI yang handal. Kasus kegagalan
menerapkan CAI yang paling sering terjadi disebabkan tidak ada
strategi biaya. Praktisi pelatihan tidak akan menemui banyak kesulitan dalam
meminta dana anggaran CAI saat pertama kali. Manajemen tergiur
manfaat penerapan CAI sehingga mereka mudah memberikan dana.
Akan tetapi, masalahnya biaya awal akan terus membengkak tanpa strategi yang
handal. Pihak manajemen tidak akan senang dimintai dana terus-menerus.
2.4 Manfaat Strategi Computer Aided Instruction
Penyusunan strategi untuk CAI sangat bermanfaat untuk:
a. Memperjelas tujuan pembelajaran dan pengajaran yang ingin dicapai.
Adanya strategi penerapan CAI yang
baik membuat jenis pembelajaran dan pengajaran untuk suatu lembaga atau
organisasi lebih terencana dan terarah kepada peningkatan mutu pembelajaran dan
pengajaran lebih cepat tercapai.
b. Mengetahui sumber daya yang dibutuhkan
Strategi yang baik harus menggambarkan kondisi
sekarang, kondisi yang akan dicapai, dan hal-hal yang harus dilakukan (action
plan). Perumusan strategi yang lengkap memperlihatkan secara jelas resource yang
dibutuhkan, baik dalam bentuk sumber daya manusia, keuangan, infrastruktur, dan
lain-lain.
c. Membuat semua pihak yang terlibat untuk tetap mengacu pada tujuan
yang sama
Adanya strategi yang jelas membuat semua pihak yang
terlibat mengacu pada jadwal dan rencana kegiatan (action plan) yang
sama. Mereka dapat menyelaraskan usaha berdasarkan strategi dan mengarahkan
usaha pada tujuan yang sama agar mudah dicapai.
d. Mengetahui pengukuran keberhasilan
Strategi penerapan CAI yang baik
akan mengikutsertakan pengukuran. Strategi memiliki tujuan akhir berupa target
pelaksanaan. Target tersebut dapat menjadi ukuran. Apabila target tercapai,
maka penerapan CAi dapat dikatakan sukses.
2.5 Struktur Strategi Computer Aided Instruction
Langkah-langkah menyusun strategi CAI melibatkan empat
tahap:
1. Analisis
Faktor-faktor
yang dianalisis:
a. Kebutuhan pembelajaran dan
pengajaran
Analisis kebutuhan pembelajaran dan pengajaran akan melihat keadaan
pembelajaran dan pengajaran sekarang dan apakah keberadaan CAI dapat
memberikan dampak positif.
b. Kebutuhan pelatihan
Analisis kebutuhan pengajaran akan melihat kebutuhan pembelajaran dari
segi pengajaran secara lebih spesifik dan hubungannya dengan CAI.
Analisis mengulas dasar-dasar praktik analisis kebutuhan pelatihan (Training
Need Analysis), dimana terlihat perbedaan (gap) antara kinerja yang
dibutuhkan organisasi dengan kinerja sumber daya manusia yang sebenarnya.
Analisis perbedaan sering disebut gap analysis.
c. Budaya organisasi
Analisis juga dilakukan terhadap kultur perusahaan, apakah kultur
tersebut cocok dan kondusif untuk menerapkan CAI.
d. Infrastruktur
Menganalisis keadaan teknologi dan infrastruktur
organisasi dari segi pelaksanaan CAI.
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan sesuatu yang harus dilakukan
dalam strategi apapun. Hasil analisis tahap sebelumnya menjadi dasar proses
menyusun rencana penerapan CAI. Perencanaan yang dibuat meliputi
banyak aspek strategi. Aspek perencanaan utama yang harus ditinjau adalah:
a. Network
Bagian ini merencanakan apa yang harus disiapkan
dari segi infrastruktur dan teknologi agar dapat menerapkan CAI sesuai
keinginan.
b. Learning Management System
e-learning memerlukan suatu sistem sebagai platform untuk
menjalankannya. Sistem tersebut sering dinamakan Learning Management
System (LMS). Oleh karena itu, perlu direncanakan pula fungsi-fungsi
yang harus dimiliki LMS dan bagaimana mengembangkannya agar sesuai kebutuhan.
c. Materi
Hasil analisis kebutuhan pelatihan yang dilakukan
tahap sebelumnya berhubungan erat dengan merencanakan materi pelajaran CAI.
Materi yang ditawarkan harus sesuai hasil analisis kebutuhan pelatihan.
Merencanakan apakah materi pelajaran ingin dibuat sendiri atau dibeli dari
perusahaan penyedia jasa CAI.
d. Marketing
Agar mencapai hasil maksimal, harus dibuat pelajar
agar karyawan tertarik dan berminat mencoba CAI. Oleh karena itu,
harus direncanakan cara pemasaran atau promosi yang cocok dan merencanakan pula
cara menyiapkan anggota organisasi, agar mereka dapat menerima CAI.
Cara-cara ini sering disebut change management.
3. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dapat dibagi menjadi tiga bagian
berdasarkan waktu pelaksanaan.
a. Pre-launch
Di sini, akan dilaksanakan kegiatan yang harus
dipersiapkan sebelum peluncuran CAI. Pada dasarnya, harus
dipastikan bahwa produk tidak memiliki kelemahan atau kekurangan. Tindakan yang
dilakukan termasuk testing terakhir (Users’ Acceptance Test), pilot
project, focus group, promosi (poster, email teaser,
dan sebagainya).
b. Launch
Setelah semua persiapan selesai, masuk ke bagian
peluncuran atau perkenalan e-learning kepada seluruh anggota
organisasi. Peluncuran perdana dapat diadakan melalui bermacam pendekatan dan
cara, baik yang besar maupun sederhana.
c. Post-launch
Setelah memperkenalkan program CAI kepada
seluruh anggota organisasi, melakukan beberapa kegiatan untuk menjaga tingkat
keikutsertaan anggota dalam program CAI dan cara menjaga
kepuasan pembelajaran peserta pelatihan.
4. Evaluasi
Setelah melaksanakan rencana penerapan CAI dan
anggota organisasi mencoba mengikuti dan mengambil materi yang ditawarkan,
melakukan penilai keberhasilan program. Penilaian akan dilakukan secara
bertahap sebagai berikut:
a. Level 1
Mengukur kepuasan peserta pelatihan dari segi
interaksi dan tampilan program CAI.
b. Level 2
Mengukur hasil pembelajaran, apakah peserta
pelatihan dapat menyerap materi.
c. Level 3
Mengukur apakah materi pembelajaran benar-benar
digunakan oleh peserta pelatihan ketika melakukan kegiatan sehari-hari sehingga
kinerja meningkat.
d. Level 4
Mengukur berapa banyak hasil yang didapat dengan
adanya pelatihan CAI sehingga kinerja sumber daya manusia
meningkat. Hasil tersebut dapat dibandingkan dengan jumlah investasi yang
ditanam agar mendapatkan hasil ROI (return on investment) dari
penerapan CAI.
Setelah evaluasi, kemudian kembali dilakukan analisis, perencanaan dan
pelaksanaan untuk mengembangkan program CAI. Jadi, hasil evaluasi
yang dilakukan akan menjadi bahan analisis untuk mengembangkan strategi
berikutnya. Apabila hasil evaluasi penerapan CAI kurang
memuaskan, maka harus dianalisis dan mencari penyebabnya, agar dapat
merencanakan dan mengambil tindakan untuk mengatasinya.
2.6 Perencanaan Computer Aided Instruction
Untuk merencanakan CAI, perlu dilakukan observasi sebagai
berikut:
a. Biaya untuk mengonversi instruksi dalam kelas menjadi format
elektronik multimedia.
b. Migrasi semua kursus pada saat yang bersamaan atau dalam satu bagian.
c. Membangun sistem sendiri atau menggunakan tenaga perusahaan lain.
d. Memeriksa efektivitas dari proses migrasi.
e. Isu-isu mengenai faktor manusia dalam penerimaan migrasi ke CAI dan
latihan terbaik untuk mengatasi faktor-faktor tersebut.
2.7 Pelaksanaan Computer Aided Instruction
Pada pelaksanaannya, CAI tampaknya
lebih banyak digunakan di dunia bisnis. Dari penelitian yang dilakukan oleh
Diane E. Lewis pada tahun 2001 (Lewis, 2002) diketahui bahwa sekitar 42% dari
671 perusahaan yang diteliti telah menerapkan program pembelajaran elektronik
dan sekitar 12% lainnya berada pada tahap persiapan/perencanaan. Di samping
itu, sekitar 90% kampus perguruan tinggi nasional juga mengandalkan berbagai
bentuk pembelajaran elektronik, baik untuk mengajarkan para mahasiswanya maupun
untuk kepentingan komunikasi antara sesama dosen. Kemajuan yang demikian ini
sangat ditentukan oleh sikap positif masyarakat pada umumnya, pimpinan
perusahaan, peserta didik, dan tenaga kependidikan pada khususnya terhadap
teknologi komputer dan internet. Sikap positif masyarakat yang telah berkembang
terhadap teknologi komputer dan internet antara lain tampak dari semakin
banyaknya jumlah pengguna dan penyedia jasa internet. Adapun secara khusus bila
diuraikan satu per satu, maka pelaksana dari sistem CAI dapat
dibagi sebagai berikut:
a. Project Manager
Project manager atau manajer proyek adalah pelaksana inti proyek
implementasi CAI.
b. Sponsor
Sponsor bukanlah pihak yang membiayai CAI,
tetapi orang yang bertindak mewakili organisasi untuk memastikan
penerapan CAI mencapai hasil yang diinginkan.
c. Konsultan Teknologi Informasi
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang sponsor
atau project manager mungkin tidak mengetahui teknologi CAI secara
mendalam dan struktur teknologi informasi yang dimiliki organisasi. Mereka
memerlukan seorang konsultan Teknologi Informasi (TI).
d. Subject Matter Expert
Dalam membuat materi atau pelajaran CAI,
diperlukan seorang Subject Matter Expert (SME). Seorang SME adalah
seseorang yang mengetahui materi secara mendalam.
e. Instructional Designer
Instructional Designer bertanggung jawab mengatur materi pelajaran.
Seorang Instructional Designer bertugas mulai dari merancang
tujuan pelatihan, rangka modul pelatihan, aktivitas yang diperlukan, sampai tes
atau evaluasi pelatihan.
f. Developer
Developer harus dapat menghasilkan desain gambar yang menarik
dan menuangkannya ke dalam pelajaran CAI yang
berkesinambungan. Oleh karena itu, seorang developer harus
memiliki kemampuan graphic design dan programming komputer.
g. Administrator
Selain semua peran di atas, tim implementasi CAI membutuhkan
seorang yang menangani administrasi semua proses. Administrator perlu
mendokumentasikan hasil rapat, komunikasi yang terjadi antarbagian yang
terkait, pendistribusian informasi, membantu project manager dan
sponsor dalam memantau pemakaian budget, dan lain-lain.
2.8 Keuntungan dan Keterbatasan Computer Aided Instruction
Keuntungan
Adapun
keuntungan yang ditawarkan dari penggunaan CAI yaitu:
a. Mampu
mengurangi biaya pelatihan.
b.
Fleksibilitas waktu.
c. Fleksibilitas
kecepatan pembelajaran.
d.
Standarisasi pengajaran.
e. Efektivitas
pengajaran.
f. Dapat
menyimpan data pelajar, pelajaran, dan proses pembelajaran yang berlangsung.
Keterbatasan
Adapun
keterbatasan yang dimiliki CAI yaitu:
a.
Penggunaan CAI menuntut budaya self-learning,
dimana seseorang memotivasi diri sendiri agar mau belajar.
b. Membutuhkan
investasi awal yang cukup besar untuk memulai mengimplementasikan CAI,
misalnya desain dan pembuatan program, membeli komputer, dan sebagainya.
c. Karena
teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi tersebut tidak
sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi konflik teknologi sehingga CAI tidak
berjalan baik.
d. Tidak semua
materi yang dapat diajarkan melalui CAI, misalnya dalam hal kegiatan
fisik, seperti olahraga dan instrumen musik, sulit disampaikan melalui CAI secara
sempurna.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan
komputer saat ini, telah mengubah konsep multimedia. Pada
era 60-an,akronimkata multimedia dalam taksonomi pendidikan bukan istilah
asing. Pada saat itu, multimedia diartikansebagai kumpulan/gabungan
dari berbagai peralatan media yang berbeda untuk digunakan presentasi.Pada
tahun 90-an, multimedia dimaknai sebagai transmitting text, audio and graphics
inreal time. Maknayang lebih luas, menurut Gayestik4 (Sunaryo Soenarto,
2005) multimedia sebagai suatu sistemkomunikasi interaktif berbasis komputer
yang mampu menciptakan, menyimpan,menyajikan, danmengakses kembali
informasi berupa teks, grafik, suara, video atau animasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://mustofaabihamid.blogspot.com/2011/02/computer-aided-instruction.html https://www.scribd.com/doc/117502045/intelligent-computer-aided-instruction
0 komentar:
Post a Comment