mata berkunang - kunang, keringat bercucuran, lutut gemeteran, telinga berdengung .....
siksaan akibat rasa lapar ini memang tak asing, tetapi masih saja berhasil mengusiku .... Sungguh, aku butuh tidur, tidur sejenakpun bolehlah supaya rasa lapar ini terlupakan ....
Kehidupan telah mendidik Dahlan kecil dengan keras. Baginya, rasa perih karena lapar adalah sahabat baik yang enggan pergi. Begitu pula dengan lecet dikakinya itulah bukti perjuangan dalam meraih ilmu. Ya, dia harus berjalan berkilo kilo jauhnya dalam menuntut ilmuitupun tanpa alas kaki.
Tak hanya itu sepulang belajar, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukannya demi sesuap tiwul, dari mulai nguli nyeset, nguli nandur, sampai melatih tim voli anak anak juragan tebu.
Inilah sepenggal kisah dari Dahlan Kecil dalam mengarungi kerasnya kehidupan, tapi dahlan kecil tidak pernah menyerah dan putus asa, tak berati juga masa keriangan masa kanak kanak nya hilang, kelembutan sang Ibu dan Krtegasan sang ayah lah yang membuatnya bertahan.
selamat membaca bukunya .....
0 komentar:
Post a Comment